Friday, August 27, 2010

Teknik Manufaktur Universitas Surabaya Kenalkan LHE pada UKM

Ubaya menggugah kesadaran masyarakat terutama Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk peduli pada isu penghematan listrik. Tak hanya bicara, Ubaya lewat Program Studi Teknik Manufaktur mengadakan Pelatihan Perakitan Lampu Hemat Energi (LHE) pada 23-28 Agustus nanti. Bertempat di gedung teaching industry Ubaya, kegiatan ini diikuti oleh 20 UKM yang berasal dari Surabaya dan Sidoarjo.

Teknik Manufaktur Ubaya diberi kepercayaan oleh Direktorat Industri Elektronika sekaligus Direktur Industri Alat Transportasi dan Telematika Kementerian Perindustrian, Ir Syarif Hidayat MM. Acara ini dibuka oleh Susila Candra selaku Ketua Prodi Teknik Manufaktur Ubaya dan turut dihadiri pula oleh Dekan Fakultas Teknik Ubaya.

Dalam kegiatan ini, peserta diajak memahami peran Standar Nasional Indonesia (SNI) pada industri LHE serta mengenal SNI 04-6504-2001 yang digunakan sebagai standar dalam produksi lampu LHE. Materi yang akan dibagikan pun tak jauh seputar penerapan SNI dalam industri LHE dan pengenalan SNI 04-6504-2001 LHE atau yang lebih dikenal dengan lampu swa ballast.

Dibuka dengan materi pengenalan komponen lampu LHE, peserta diberi materi dasar cara kerja LHE untuk menghemat energi. Peserta pun mendapat pengetahuan berharga agar bisa memperoleh manfaat besar namun tetap di jalur keamanan dan kesehatan yang baik dalam berindustri. Kegiatan ini pun oleh peserta dianggap sangat realistis dan sesuai untuk level UKM. ”Saya harap Ubaya, terutama Teknik Manufaktur masih mau memberi pendampingan lebih lanjut dalam pelaksanaan nanti,” harap Arif Harianto, salah satu peserta.


Gambar Atas: Direktur Industri Alat Transportasi dan Telematika Kementrian Perindustrian, Ir Syarif Hidayat MM, memberikan Pengarahan kepada Peserta.

Ir Syarif Hidayat MM juga mengungkapkan pujiannya pada kegiatan yang diadakan Ubaya ini. Menurutnya, Ubaya sebagai Universitas besar telah ikut membantu pemerintah dalam memberi layanan pendidikan bagi masyarakat. Dengan fasilitas yang dimiliki Ubaya, Syarif berharap Ubaya bisa menjadi mitra bagi UKM untuk mengembangkan unit kegiatan yang mereka miliki. ”Kelemahan UKM adalah mereka tidak punya ahli untuk untuk meneliti sesuatu. Namun Ubaya telah memberi jawaban bagi masalah ini,” terangnya.

dikutip dari: http://www.ubaya.ac.id/ubaya/news_detail/570/Teknik-Manufaktur-Universitas-Surabaya-Kenalkan-LHE-pada-UKM.html