Keilmuan Teknik Manufaktur sangat prospektif dan memiliki jangkauan yang cukup luas. Hal ini karena segala aktifitas keilmuannya dapat mencakup seluruh aspek kehidupan dan menjadi tumpuan bidang keilmuan lainnya.
Seperti halnya terjadi pada beberapa negara maju, bidang keilmuan teknik manufaktur menjadi bagian yang mendominasi aktifitas sektor industri dan menjadi sektor potensial dalam menunjang sektor pertanian, pertambangan, infrastruktur dan sektor keuangan. Umumnya tumbuh dan berkembangnya suatu negara menjadi negara maju, serta meningkatnya perdagangan industri, selalu ditandai dengan tumbuh pesatnya sektor industri manufaktur dan rekayasa (sebagai penopang pergerakan sektor lainya) yang ditunjang oleh sektor perdagangan yang stabil.
Demikian juga di Indonesia, sektor industri manufaktur memiliki peranan yang sangat berarti dalam menaikkan pertumbuhan ekonomi, disamping sektor riil dan infrastruktur. Jika memperhatikan perkembangan secara menyeluruh mulai tahun 1970 an sampai saat ini, industri manufaktur berperanan penting dalam menyumbangkan produk domestik bruto (PDB). Tahun 1973, menyumbangkan sebesar 9.6 % pada PDB, tahun 1996 konstribusinya meningkat menjadi 25.4 % dan tahun 2000 an meningkat konstribusinya menjadi sekitar 30% dari total peningkatan (PDB).
Berdasarkan hal tersebut sesungguhnya industri manufaktur telah menempatkan diri sebagai tumpuan harapan dan motor penggerak sektor lainnya, bahkan pada saat Indonesia dalam kondisi krisis seperti ini.
Fenomena produk Cina adalah contoh lain bagaimana peranan industri manufaktur dalam menunjang perekonomian suatu negara. Saat ini Cina telah menjadi sebuah negara dengan sektor industri manufaktur merajai kawasan negara-negara berkembang seperti kawasan Asia Tenggara. Hal ini ditunjukkan dengan membanjirnya produk-produk manufaktur dari Cina, mulai dari yang sederhana seperti mainan anak-anak, peralatan rumah tangga sampai yang berteknologi tinggi seperti sepeda motor, mesin-mesin otomasi dan sebagainya.
1. Prospek Pekerjaan bidang Industri Manufaktur
Sejalan dengan kontribusinya dalam mengangkat perekonomian suatu negara, industri manufaktur juga berperan di dalam penyedia lapangan kerja. Di Indonesia kontribusi berbagai bidang industri dalam penyediaan lapangan kerja ditunjukkan pada diagram berikut ini:
2. Bidang Kerja Teknik Manufaktur dan Kategori Industri Manufaktur
Sesuai dengan keilmuan dan ruang lingkup industri manufaktur, prospek kerja sarjana lulusan teknik manufaktur meliputi berbagai bidang kerja sebagai berikut:
Product Design and Developtment (perancangan dan pengembangan produk): melakukan perancangan dan pengembangan produk, untuk pemenuhan kebutuhan hidup namusia maupun untuk keperluan peralatan (produk) industri.
Process Planner (perencana proses produksi): melakukan analisa dan perencanaan tahapan proses produksi untuk membuat produk manufaktur
Production Engineer (pengawas dan pengendali produksi): Melakukan pengawasan dan bertindak agar proses produksi dapat berlangsung dengan baik
Maintenance Engineer : melakukan perawatan/perbaikan fasilitas dan peralatan produksi
Production Planer and Inventory Controller : melakukan pengelolaan system produksi/manufaktur, seperti penjadwalan produksi, mengatur persedian bahan baku optimasi proses produksi dsb
Quality Control Engineer : melakukan pengendaian kualitas produk
Sales Engineer : melakukan aktifitas penjualan dan pemasaran produk manufaktur.
Entrepreneur (wirausaha)
Dll
Link: http://tm.ubaya.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=44&Itemid=56
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment